Senin, 01 Agustus 2011

seorang wanita yang cantik dan baik hati




Teheran - Perempuan Iran yang jadi buta dan menderita cacat fisik permanen akibat ulah pria yang menyiram cairan asam ke wajahnya memaafkan si penyerang yang akan menjalani hukuman 'mata ganti mata'. Perempuan itu, Ameneh Bahrami, menyaksikan penyerangnya, Majid Movahedi, di sebuah ruangan operasi rumah sakit ketika seorang dokter bersiap untuk meneteskan cairan asam ke salah satu mata lelaki itu sesuai dengan putusan pengadilan.

Pria itu berlutut dan menangis. "Apa yang mau kau kerjakan sekarang?" tanya dokter kepada perempuan berusia 34 tahun tersebut.  "Saya memaafkan dia, saya memaafkan dia," jawab Bahrami sebagaimana dilansir kantor berita Australia, AAP. Ia meminta dokter untuk melepaskan lelaki itu pada detik-detik terakhir. Pemandangan dramatis itu ditayangkan stasiun televisi Iran.

Movahedi (30 tahun) menyerang Bahrami tahun 2004 hanya karena perempuan itu menolak ajakan nikahnya. Akibat seranga tersebut, Bahrami kehilangan matanya dan menderita luka bakar parah di wajah, kulit kepala dan tubuhnya.

"Yang terbaik ialah memaafkan ketika kita berada pada posisi berkuasa," kata Bahrami saat menjelaskan keputusannya untuk memaafkan lelaki itu, Minggu (31/7/2011). Si penyerang yang menangis itu mengatakan Ameneh Bahrami sangat baik hati.

Bahrami mengalami perubahan pikiran dari sekitar saat pengadilan menjatuhkan vonis pada November 2008. Beberapa bulan kemudian, Bahrami mengatakan kepada satu stasiun radio Spanyol, tempat ia menjalani perawatan medis setelah serangan tersebut, ia senang dengan putusan itu. "Saya bukan melakukan ini untuk balas dendam, tapi agar penderitaan yang saya jalani tak terulang," kata perempuan tersebut dalam wawancara Maret 2009.

Putusan pengadilan telah memungkinkan Ameneh Bahrami meminta seorang dokter untuk menyiram beberapa tetes bahan kimia yang merusak ke salah satu mata Movahedi sesuai dengan hukum "qisas", atau hukuman 'mata ganti mata'. Kendati kedua matanya buta, perempuan tersebut mengatakan dalam wawancara radio itu bahwa pengadilan memutuskan ia hanya berhak membuat buta salah satu mata penyerangnya.

Setelah menjalani pengobatan di Barcelona, Ameneh Bahrami awalnya memperoleh kembali 40 persen daya pandang salah satu matanya, tapi belakangan ia kehilangan semua daya pandangnya.

Jaksa penuntut umum Abbas Jafari Dowlatabadi mengatakan, Movahedi akan tetap mendekam di penjara sampai satu pengadilan memutuskan hukuman lain, demikian laporan kantor berita ISNA. Jaksa mengatakan Bahrami telah mengupayakan ganti rugi finansial dari penyerangnya untuk biaya pengobatan.

Telah terjadi sejumlah serangan dengan cairan asam terhadap perempuan di Iran. Pekan lalu, seorang perempuan muda tewas setelah seorang pria menyiram cairan asam ke wajahnya karena perempuan tersebut menolak lamarannya. Si penyerang itu masih buron hingga kini







Tidak ada komentar:

Posting Komentar