BENGKULU, KOMPAS.com - Daya beli petani di Provinsi Bengkulu pada bulan Juli 2011 turun. Ini ditandai dengan turunnya nilai tukar petani (NTP) sebesar 1,39 persen dari 102,63 menjadi 101,21.
'Kalau nilai tukarnya 100, berarti kondisi ekonomi petani pas-pasan. Semakin nilai tukarnya tinggi di atas 100, maka petani semakin sejahtera. Begitu juga sebaliknya jika nilai tukarnya jauh di bawah 100, maka petani semakin jauh dari sejahtera,' tutur Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bengkulu, Djoko Santoso, Senin (1/8/2011).
Dalam siaran resmi BPS Bengkulu kemarin, dinyatakan bahwa penurunan NTP tersebut terjadi di semua subsektor mulai dari tanaman pangan, hortikultura, perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan.
Penurunan daya beli itu dipengaruhi juga oleh inflasi di pedesaan sebesar 1,02 persen akibat dari naiknya indeks harga beberapa kelompok barang.
Djoko menambahkan, dari tahun ke tahun kenaikan NTP relatif kecil dengan demikian, peningkatan kesejahteraan petani juga berjalan lambat.
rangga bahtera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar