Jumat, 14 September 2012

Basuki Dihadang Warga, Jokowi Marah Marah


JAKARTA, KOMPAS.com - Kampanye hari pertama putaran kedua Pilkada DKI Jakarta diwarnai dengan insiden penghadangan calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, saat berkunjung ke Kompleks Perumahan Tanah Bangunan (PTB), Duren Sawit, Jakarta Timur pada Jumat (14/9/2012).




Terkait hal itu, calon gubernur Joko Widodo yang berpasangan dengan Basuki meminta agar setiap pihak menjaga norma sopan santun. "Ini proses demokrasi, orang boleh mendengar atau tidak mendengar. Boleh bahagia atau tidak bahagia, boleh kritik dan tidak boleh kritik, tapi ada sopan santun. Budaya kita budaya sopan santun," kata Joko Widodo saat berkunjung ke Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Jumat sore.

Pria yang biasa disapa Jokowi itu tidak khawatir akan kehilangan suara di lokasi kunjungan Basuki pagi tadi. Jokowi pun tak akan mempermasalahkan peristiwa itu dan akan lebih fokus pada kampanye yang masih tersisa dua hari lagi.

Jokowi menilai kehadiran Basuki di perumahan itu tidak dimaksudkan untuk mengganggu warga, tetapi bersilaturahim dengan warga. "Kalau ada tamu dan diterima, tentu yang menerima pahalanya besar. Kami ini kan mau silaturahmi, bukan teriakkan mau nyoblos, kami hanya salam-salaman," tutur Jokowi.

Insiden penghadangan seorang warga terhadap rombongan Basuki itu terjadi ketika Basuki tengah berjalan di Kompleks PTB. Saat menyusuri jalan, seorang pria dengan menggunakan motor Honda Scoopy berwarna putih dengan bernomor B 3348 TON merangsek masuk ke tengah-tengah rombongan. Pria yang mengaku sebagai Wakil RW 10, Kampung Sumur, Klender, Duren Sawit, itu bahkan hampir menabrak beberapa pewarta televisi yang tengah mengambil gambar.

"Ini ada apa ini? Sudah ada izinnya belum? Kalau enggak ada izin dari warga setempat, enggak boleh masuk," ujar pria yang mengenakan kaus oblong berwarna putih dan kalung berkilat itu.

Ucapan pria yang mengaku bernama Abdul Rojak itu pun langsung ditanggapi oleh Basuki. "Mohon maaf Bapak, ini kan sudah kampanye pilkada putaran kedua. Dalam peraturan, kegiatan saya ini sudah dijamin undang-undang," ujar Basuki.

Seakan tak terima dengan penjelasan Basuki, pria tersebut terus menentang penjelasan Basuki. Perdebatan alot di antara keduanya pun kembali terjadi. Warga yang sebelumnya berjabat tangan dan berfoto dengan Basuki tampak terkejut dengan insiden tersebut.

"Sudah ada izinnya belum? Saya yang punya wilayah sini. Kalau mau masuk, kulo nuwun dululah sama warga setempat," lanjut Abdul.

Menanggapi hal itu, Basuki pun menjawab bahwa ia dan rombongannya sudah menyampaikan rencana kunjungan tersebut ke kelurahan. Namun, Rojak bersikeras bahwa warga setempat tetap harus dimintai izin dalam kegiatan tersebut. Ketegangan antara Abdul Rojak dan Basuki beserta rombongan  mereda begitu pria tersebut disarankan untuk melapor kepada pihak kepolisian jika tak menerima kedatangan Basuki.


Dari Kompas.com





rangga 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar