Rabu, 28 September 2011

Stok solar cell mulai kelebihan produksi, harga mungkin turun namun pembuatnya terancam bangkrut




Solarbuzz melaporkan adanya kegagalan para produsen solarcell untuk mengurangi produksinya. Dan berdampak terjadinya penurunan pada  harga panel solar cell.

Permintaan solarcell hanya naik 1% pada kuartal lalu, sedangkan produksi terus naik mencapai 20%. China dan Amerika mengalami pertumbuhan sebagai penguna solarcell paling cepat sampai kuartal 3 tahun ini. Eropa diperkirakan mulai menurun dibandingkan permintaan tahun lalu.

Produsen solarcell terus membuat panel surya tanpa memperhatikan kebutuhan pasar. Tahun depan pabrikan solar cell terus meningkatkan 50% produksinya. Bila produksi tidak dikurangi, diperkirakan stok solar cell akan meningkat sampai 22GW pada akhir 2012. Bila produsen bisa menahan produksi seperti produksi tahun ini, diperkirakan stok solar cell akan bertahan pada kapasitas 11GW. Keadaan tersebut mengancam produsen solar cell, bila tidak dikurangi maka banyak perusahaan akan melakukan konsolidasi bahkan terjadi likuidasi.

Salah satu yang gagal adalah Solyndra dari Amerika, perusahaan tersebut mendapatkan suntikan dana dari pemerintah Amerika. Masih banyak perusahaan baru lain yang rentan terhadap kondisi keuangan. Disisi lain merupakan kabar baik bagi masyarakat, karena harga panel surya akan terus menurun. Sayangnya penurunan harga hanya akan membuat produsen bangkrut karena tidak bisa menutup biaya produksinya.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar