BEIJING, KOMPAS.com.com- Kapal induk pertama milik China telah mengakhiri uji pelayaran perdananya, Minggu (14/8/2011) kemarin. Sebagian kawasan pelabuhan Dalian di China timur laut ditutup untuk menyambut kedatangan kapal induk sepanjang 300 meter itu. Demikian dilaporkan kantor berita Chinese News Service, Minggu. Kapal induk eks-Uni Soviet yang dibangun ulang oleh China itu mulai berlayar untuk pertama kalinya, Rabu pekan lalu, dan menjalankan uji pelayaran untuk mengetes berbagai fungsi dasar kapal, seperti mesin dan sistem kendali.
Pelayaran perdana itu memicu ketakutan baru di beberapa negara lain terhadap arah dan tujuan pembangunan pesat kekuatan militer China, dan langsung menuai reaksi. Pada hari yang sama dengan pelayaran perdana kapal induk itu, Taiwan memamerkan rudal Hsiung Feng III yang diklaim dirancang khusus untuk "membunuh" kapal induk.
Raksasa Asia lainnya, Jepang, mempertanyakan niat China mengembangkan kapal induk. Hari Jumat, Menteri Pertahanan Jepang Toshimi Kitazawa meminta China menjelaskan mengapa negara itu membutuhkan kapal induk untuk melengkapi angkatan bersenjatanya.
"Kapal induk sangat mudah digerakkan dan bersifat ofensif. Kami ingin China menjelaskan mengapa mereka membutuhkan kapal induk. Ini jelas akan membawa ketakutan besar di kawasan," tandas Kitazawa.
Pada hari yang sama kapal induk China ini kembali ke galangannya di Dalian, kapal induk AS USS George Washington mengunjungi Vietnam, salah satu negara yang berseteru dengan China dalam memperebutkan Kepulauan Spratly di Laut China Selatan.
China sendiri telah berulang kali menegaskan, kapal induk itu hanya akan digunakan sebagai ajang latihan dan riset untuk membangun kapal induk sendiri di masa depan. Negara kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia itu juga menegaskan, seluruh pembangunan kekuatan militernya bersifat defensif, bukan untuk mengganggu atau menyerang negara lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar