Mahasiswa Tidak Mahir Melakukan Searching Internet
Sayangnya, mereka kurang begitu baik dalam melakukan pencarian di dalamnya.
Proyek penelitian bernama 'Ethnographic Research in Illinois Academic Libraries Project (ERIAL)' adalah sebuah kolaborasi antara lima universitas asal Illinois, yang bertujuan untuk memahami kebiasaan pelajar dalam melakukan pencarian internet. Hasil penemuan ini rencananya akan dipublikasikan di American Library Association pada musim gugur ini.
156 orang pelajar diwawancara di lima kampus yang berbeda mengenai kebiasaaan pencarian internet mereka yang menyinggung Google. 60 pelajar di antaranya sangat buruk dalam menggunakan mesin pencari Google. Lalu ketika menggunakan database lainnya, mereka malah berharap sistem kerjanya sama seperti Google.
"Memang tidaklah terlalu buruk bagi pelajar yang tidak efisien dalam menggunakan Google. Namun mereka memang sering tidak memperhatikan cara kerja Google agar hasil pencarian lebih maksimal," ujar Andrew Asher, seorang antropolog di Bucknell University, yang juga pimpinan dari penelitian ini.
"Saya tidak berpikir bahwa hal ini terbatas bagi beberapa pelajar saja, namun yang terjadi di lapangan bisa lebih besar lagi," tambahnya.
Sementara sebuah studi yang dilakukan oleh Inside Higher Ed mengatakan bahwa rata-rata para pelajar tersebut tidak mengerti logika mengenai bagaimana mesin pencari bekerja dan menampilkan hasil pencariannya.
"Para pelajar tidak mengetahui cara melakukan pencarian yang efektif, contohnya dengan lebih mengecilkan kategori pencarian," jelasnya.
Lalu dari 30 pelajar yang Asher pelajari di Illnois Wesleyan University, 27 di antaranya gagal untuk memberikan kriteria pencarian terbaik ketika sedang googling, demi mendapatkan hasil terbaik.
"Saya tidak tahu apa yang harus digunakan terbaik dalam melakukan pencarian," ungkap salah satu partisipan. "Yang saya tahu hanyalah pergi ke Google dan mengetik apa yang diinginkan,"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar