Pada tahun 2006 silam Google meluncurkan sebuah proyek dengan kode nama "Platypus" sebuah layanan penyimpanan online. Setelah beberapa lama dicoba secara internal akhirnya informasi tentang proyek ini akhirnya dapat diendus oleh khalayak luas setelah tidak sengaja dalam sebuah rapat Google membocorkan layanan bernama GDrive. Banyak pihak yang sangat tertarik dengan layanan ini namun nasib berkata lain.

Google akhirnya batal merilis layanan ini tanpa alasan yang jelas. Namun akhirnya pada tahun 2008 dalam bukunya In The Plex, Steven Levy menjelaskan bahwa layanan GDrive sebenarnya akan dirilis atas prakarsa dari Bradley Horowitz (orang yang saat ini memimpin proyek Google+. Namun Sundar Pichai (sekarang SVP dari Chrome) meyakinkan petinggi Google untuk tidak meluncurkannya. Dia merasa bahwa konsep "file" sudah kuno.

Kembali ke tahun 2011, Nick Semenkovich secara tidak sengaja menemukan hal menarik sewaktu menganalisa kode program aplikasi browser Chrome. Dia menemukan URL dengan alamat drive.google.com (saat ini belum aktif) hal ini langsung menjadi perbincangan hangat di dunia maya.

TechCrunch yang mencoba menghubungi Sundar Pichai untuk mengkonfirmasi berita ini namun beliau nampaknya masih tutup mulut.

“The team is always testing out new features, but we don’t have any details to share at this time.”

Google sebenarnya sudah mempunyai layanan Cloud storage dalam Google Docs. Namun Google nampaknya belum cukup puas sampai disitu saja. Mungkin saja Google terinspirasi dengan peluncuran iCloud dari Apple beberapa minggu yang lalu.