Senin, 22 Agustus 2011

Para Petani Mengeluh Karena Harga Karet di Tingkat Petani Anjlok Drastis

Sejumlah petani di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat mengeluhkan anjloknya harga karet dari  sebelumnya berkisar di angka Rp 17.000 kini menjadi hanya Rp 10.000  per kilogram, atau turun 41 persen.




"Harga karet yang sudah dicetak berupa kepingan, turun drastis, sebelumnya mencapai Rp 17.000 per kilogram, turun jadi Rp 15.000, kemudian Rp 14.000, bahkan ada yang sampai Rp 10.000," kata seorang petani karet, Muh Jaidi, warga Kecamatan Mandor di Ngabang.

Menurutnya, dengan anjloknya harga jual karet tentunya sangat berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat terlebih lagi menjelang Lebaran.

"Untuk belanja baju anak-anak, untuk bikin kue Lebaran, belum lagi untuk kebutuhan dapur. Kalau harga karet mahal, masyarakat tentu senang," kata Jaidi. Hal senada diutarakan Jayus Somo (65thn) yang sudah puluhan tahun menjadi petani karet. Ia mengatakan, jika harga karet turun sangat berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat sementara harga kebutuhan pokok terus naik. "Jadi tidak seimbang, pendapatan sedikit pengeluaran untuk belanja kebutuhan sehari-hari besar," ujar Jayus.

Menurutnya, selama ini karet dijual kepada tengkulak atau penampung di desa sehingga masalah harga hanya diketahui warga dari para mereka-mereka itu.

Sementara jika dilihat di sejumlah media, kok  harga karet dunia naik. "Tapi kok di tingkat bawah seperti di petani  naik malah turun. Selama ini karet kalau naik hanya sedikit-sedikit tapi kalau turun drastis langsung anjlok," ungkap Jayus.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Landak, Marius mengatakan, masalah perdagangan karet di kabupaten itu diakuinya memang tidak terkontrol oleh pemerintah yg saat ini sedang sibuk mengurus Nazarudin.

Lanjut dia, rata-rata para penampung langsung menjual karet dari petani kepada pabrik karet di Pontianak. "Mudah-mudahan rencana pabrik lateks yang akan dibangun di kawasan industri Mandor segere terealisasi sehingga dapat membantu pemasaran petani karet," ujar Marius singkat.




sumber kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar