Minggu, 24 November 2013

Dari Softpedia, saya menemukan berita ini .....   

    Pejabat Brasil dan pejabat Jerman ternyata bukan satu-satunya pihak yang sangat ingin memiliki hubungan dengan Edward Snowden agar bisa mengetahui tentang dokumen-dokumen yang telah digunakan atau berhasil disadap, baru baru ini beberapa orang pejabat Indonesia juga mendekat ke arah Edward Snowden.

  Menyusul dari laporan bahwa dinas intelijen Australia yang memata-matai Presiden Indonesia , istrinya dan 
beberapa politisi penting, beberapa anggota DPR Republik Indonesia telah dijadwalkan untuk terbang ke Rusia untuk  bertemu dengan sang whistleblower itu , yang saat ini tinggal di sebuah lokasi yang sangat dirahasiakan di Moskow . Mereka (anggota DPR), berharap untuk mendapatkan semacam konfirmasi dan klarifikasi dari Edward tentang berita yang dimuat di salah satu media massa tentang penyadapan yang mana telah  menyebabkan rusaknya hubungan baik antara Australia dan Indonesia yang telah terjalin sejak lama.

  Terlihat bahwa pihak Indonesia telah menerima lampu hijau dari pihak berwenang Rusia untuk mengunjungi dan minum kopi dengan Snowden, mungkin izin ini didapat melalui lobby pihak Indonesia ke pemimpin Parlemen Rusia, Nikolai Levichev , yang baru saja mengunjungi Jakarta pekan ini . Pihak berwenang Indonesia ternyata berharap lebih kepada Edward Snowden, terlebih kepada pengetahuan Edward atas dokumen ia curi dari National Security Agency .




berita sebelumnya :
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Satoso mengklaim 
telah memiliki kontak sang mantan agen NSA, Edward Snowden, 
yang saat ini berada di Rusia. 
Berdasarkan informasi, saat ini Snowden 
tengah didampingi seorang pengacara terbaik di Rusia.  
"Dan akan digunakan dalam keadaan terdesak," 
kata Priyo di Gedung DPR, Kamis 21 November 2013.

Berkaitan dengan isu penyadapan, Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat kata Priyo juga sudah melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua Parlemen Rusia, Nikolai Levichev dan didampingi Dubes Rusia untuk Indonesia Mikail Galuzin. Pertemuan dilakukan pada Rabu malam, 20 November 2013. Mereka, membahas soal penyadapan yang dilakukan Australia kepada pemerintah Indonesia. Pertemuan itu, dilakukan di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta. 



rangga bahtera